Oleh Wawan Sopyan
Apalah artinya kata profesional jika tidak diimbangi dengan sikap dan perbuatan…! Kata “profesional” mengandung arti sebuah “keahlian” dan “kepakaran”
Keahlian seseorang dapat dinilai berdasarkan asas kepatutan dan kaidah-kaidah yang berlaku. Ketika kaidah, aturan, dan tuntutan diberlakukan pada sebuah tatanan profesi, khususnya dunia pendidikan, maka yang menjadi tujuannya adalah guru.
UU RI Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen menjelaskan bahwa, yang dimaksud dengan profesional adalah, “pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi”.
Sebuah pernyataan yang mencengangkan dikemukakan mantan Menteri Pendidikan Nasional Wardiman Djoyonegoro (Mulyasa, 2006:3) bahwa, “Hanya 43% guru yang memenuhi syarat.” Artinya, 57% tidak atau belum memenuhi syarat, tidak kompeten, dan tidak profesional. Menyadari hal tersebut, sikap profesional serta kemampuan guru SD sebagai tenaga pendidik, pengajar, sekaligus sebagai tenaga administrasi perlu terus ditingkatkan profesionalismenya.
Ada pertanyaan yang selalu dilontarkan berkenaan dengan kata “profesional”. Betulkah sebagian besar guru SD belum profesional? Bagaimana caranya untuk meningkatkan profesionalisme guru SD? Dua pertanyaan di antaranya yang selalu penulis temukan dari beberapa orang guru, bahkan masyarakat pemerhati pendidikan.
Sebenarnya proses yang memerlukan usaha yang sungguh-sungguh adalah yang berkenaan dengan pertanyaan tentang, “Upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme guru SD? Berdasarkan Keputusan Mendikbud RI No 0487 Tahun 1982 tentang Sekolah Dasar, dan Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 079/C/Kep./I/1993, tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pembinaan Profesional Guru melalui pembentukan gugus sekolah di sekolah dasar, maka telah jelas bahwa, salah satu wadah atau tempat yang dapat digunakan untuk membina dan meningkatkan profesional guru sekolah dasar di antaranya melalui kelompok kerja guru (KKG), selain peningkatan profesional melalui jenjang akademik berupa sekolah atau pendidikan formal.
KKG sebagai kelompok kerja seluruh guru dalam satu gugus, pada tahap pelaksanaannya dapat dibagi ke dalam kelompok kerja guru yang lebih kecil, yaitu kelompok kerja guru berdasarkan jenjang kelas, dan kelompok kerja guru berdasarkan atas mata pelajaran. Untuk itu KKG memiliki tujuan, (1) memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru berdasarkan masalah dan kesulitan yang dihadapi guru, (2) memberikan bantuan profesional kepada para guru kelas dan mata pelajaran di sekolah, (3) meningkatkan pemahaman, keilmuan, keterampilan serta pengembangan sikap profesional berdasarkan kekeluargaan dan saling mengisi (sharing), (4) meningkatkan pengelolaan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan (Pakem).
Melalui KKG dapat dikembangkan beberapa kemampuan dan keterampilan mengajar, seperti yang di ungkapkan Turney (Abin, 2006), bahwa keterampilan mengajar guru sangat memengaruhi terhadap kualitas pembelajaran di antaranya; keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil dan perorangan.
Berdasarkan tujuan dan sasarannya, KKG akan mampu memberikan solusi, dan sebagai sarana meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru SD sesuai harapan dan tuntutan. Semoga!
Penulis, guru SD di UPTD Pendas Kec. Cikajang Kab. Garut, pemenang III lomba penulisan yang diselenggarakan Asosiasi Guru Penulis PGRI Jabar 2007/2008.
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/
salam kenal bapak, saya menemukan situs ini ketika mencari tambahan info tentang KKG
Kepada Bapak Pengasuh Rubrik KKG yang saya hormati, saya mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unismuh Makassar, sangat beruntung menemukan web ini dan kalau boleh saya sarankan agar bapak terus mengupload tulisan menyangkut masalah perkembangan Professionalisme Guru SD, maka kami di Makassar pasti lebih beruntung dan saya yakin semua guru di seluruh Indonesia akan merasakan kemuhdahan mendapatkan referensi untuk pengembangan professionalitasnya. Terima kasih dan salam dari Universitas Muhammadiyah Makassar.
Hormat kami,
Aswin Talas
saya berterimakasih atas info KKG yang saya dapatkan dari situs ini, dan hal ini dapat menambah referensi saya tentang pelaksanaan KKG dan peningkatan profesionalitas pendididk. tapi saya masih bingung nich, bisa ngak bapak kirimin saya contoh proposal KKG ? soalnya nich, saya diharuskan membuat proposal KKG yang harus saya ajukan dalam waktu dekat ini, tolong pak ya bantuin saya, terimakasih atas segala bantuannya …………
Assalamualaikum WrWb.
Salam kenal Bapak. Terimakasih sekali ketika saya temukan tulisan ini, saya sedang sangat membutuhkan pengetahuan yang banyak tentang KKG.
seoga Bapak terus meng upload artikel-2 sejenis.
Wassalam.
tentang pendidikan juga aku temukan di kharis26.blogspot.com silahkan buka
tentang pendidikan juga aku temukan di http://kharis26.blogspot.com
silahkan buka
Oh Cikajang apa kabar … saya pernah tinggal di Banjarwangi selama lebih kurang 5 Tahun… di SD Talagajaya … O Ya terima kasih artikel tentang KKG nya mudah-mudahan bermanfaat untuk pendukung tesisku …
kepada bapak Pengasuh rubrik ini atau kepada bapak yang memahami masalah KKG Saya mohon bantuan cara mengaplikasikan KKG di kelas, sebab tidak jarang guru yang telah mengikuti KKG tidak mampu mengaplikasikan ilmunya dikelas dengan kata lain begitu selesai KKG tidak ada tindak lanjutnya terimakasih.
Memang benar pak, pada kenyataan di lapangan hasil dari sebuah kegiatan/pelatihan ternyata lebih banyak seremonialnya saja daripada aplikasinya, untuk itu perlu dikaji kembali, dievaluasi, untuk kemudian dilakukan pemantauan proses aplikasi dari hasil diskusi/pelatihan tersebut oleh pihak terkait/ketua/atasan langsung dari peserta pelatihan.
Sy secara pribadi menghimbau/menyarankan kepada Bapak/Ibu peserta KKG untuk secara serius meningkatkan kemampuannya untuk kemudian tidak ragu2 untuk mencoba mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Tentunya sayang sekali waktu dan tenaga bahkan biaya yg dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan/diskusi kalau tidak menghasilkan apa-apa.
Lalu bagaimana cara mengaplikasikannya?
Salah satu ide dari saya adalah dengan melakukannya dari hal terkecil, semampu kita. Sesuatu yang baru yang tidak biasa. Seperti mencoba cara-cara/metode baru dalam penyampaian materi, cara mengerjakan soal, teknik diskusi, tanya jawab, dll. Dan jangan lupa bahwa masing2 guru punya karakteristik mengajar yg berbeda, jadi Bapak/Ibu jangan sekali2 meniru gaya orang lain dalam mengajar! Cobalah digali dan dipertajam gaya mengajar Bapak/Ibu sendiri. Bapak/Ibu pasti bisa!
Selamat mencoba… semoga berhasil.
Salam kenal, saya mahasiswi S2 Pendidikan dasar UNESA yang dalam proses penyusunan tesis, kebetulan saya membaca kajian bapak, banyak hal baru yang saya dapat dan semoga dapat membantu kajian tesis saya.
makasih…:p
Salam kenal, saya mahasiswi S2 Pendidikan dasar UNESA yang dalam proses penyusunan tesis,saya masih sedikit megetahui tentang kajian KKG jadi saya berharap bapak dapat membantu dengan lebih banyak menginfokan kajian tentang KKG
makasih…:p
dari bp encur
salam….semoga dengan tambahan pengetahuan dari tulisan ini semakin melengkapi kajian pustaka tesis saya yang membahas tentang KKG….sekedar ingin bertanya apakah ada pembaharuan dari Sistem Pembinaan Propesional (SPP) dari Ditjen Dikdasmen yang dulu sebagai dasar pelaksanaan KKG sekarang ini…saya belum dapat sumbernya…trim’s sebelumnya…..!
Terima kasih artikelnya sangat berguna bagi kami yang ingin membuat suatu kegiatan di KKG ….., Mudah2 han artikel ini dapat meningkatkan profesinalitas guru di KKG saya. Amin
saya sangat senang dapat membaca artikel dari sini karena saya selaku pengurus kkg di daerah, saya bisa jadikan bahan sharing dan saya juga merasa bahwa selama ini kegiatan hanya bersifat seremonial sementara aplikasi kurang. karena sekarang ada dana BERMUTU mudah-mudahan dana tersebut benar-benar bisa mencapai sasaran yaitu menuju guru sd yang profesional sehingga bukan lagi salah satu saja yang profesional sementara yang lain bisanya cuma menjahitkan. semoga semua teman guru mau *berubah*
salam kenal, saya sangat tertarik mengenai hal ini sehinga saya merasa beruntung karena saya guru yang berada di pedalaman dan smoga apa yang dipaparkan sukses
Alhamdulillah…. semoga sukses selalu disana….
terimakasih banyak, artikel ini menambah semangat kami dalam mengembangkan kkg gugus 1 kec. glagah, kab. lamongan jatim. untuk itu kami mohon contoh proposal program pengembangan karier
alhamdulillah, setelah sy melihat artikel ini sy menjadi lebih semangat dlm pelaksanaan kkg di wil sy. namun dengan usia sy masih terbilang muda (26 thn) sebagai ketua kkg sy merasa minder menghadpi teman2 gru yg telah senior..untuk itu sy minta tips dri bapak gmn cranya agar sy dlm pelksanaan program2 kkg dpt berjln dgn lancr dan sukses…..? trims